Dalam era digital, penyajian data bukan hanya tentang angka, tetapi bagaimana data tersebut divisualisasikan agar mudah dipahami dan diambil keputusannya. AppSheet sebagai platform pembuatan aplikasi tanpa kode (no-code) memungkinkan pengguna tidak hanya menginput dan mengelola data, tetapi juga menyajikan data dalam bentuk grafik dan dashboard yang informatif.
Visualisasi Data di AppSheet
AppSheet memiliki fitur untuk menampilkan data dalam berbagai bentuk visual seperti chart, table, map, dan gallery. Untuk menampilkan grafik seperti bar chart, line chart, dan pie chart, pengguna bisa memilih tampilan UX View dan menentukan tipe grafik yang sesuai berdasarkan kolom data.
Langkah-langkah dasar membuat grafik di AppSheet:
- Masuk ke tab UX > klik + New View.
- Pilih jenis view: misalnya Chart atau Dashboard.
- Tentukan sumber datanya (data table), dan sesuaikan kolom mana yang akan digunakan untuk sumbu X dan Y.
- Sesuaikan jenis grafik: Line, Bar, Pie, dll.
- Simpan dan atur posisi tampilannya di aplikasi.
Tips:
- Gunakan grafik untuk menampilkan tren penjualan, stok barang, performa tugas, dan statistik lainnya.
- Kombinasikan beberapa view menjadi satu dashboard untuk memberikan ringkasan visual yang lebih komprehensif.
Keterbatasan Dashboard di AppSheet
Meskipun cukup fungsional, dashboard di AppSheet memiliki keterbatasan dari sisi kustomisasi desain dan interaktivitas laporan, khususnya ketika digunakan untuk keperluan presentasi atau analisis tingkat lanjut. Untuk itu, pengguna bisa mengintegrasikan datanya ke Looker Studio (Google Data Studio).
Alternatif Visualisasi: Menggunakan Looker Studio
Looker Studio adalah platform visualisasi data gratis dari Google yang memungkinkan pengguna membuat laporan dan dashboard interaktif secara profesional. Ini menjadi pilihan tepat untuk menampilkan data dari AppSheet dalam bentuk yang lebih fleksibel dan menarik.
Manfaat Looker Studio:
- Gratis dan langsung terhubung dengan Google Sheets yang digunakan AppSheet.
- Bisa membuat laporan interaktif dengan kontrol filter, range tanggal, dan chart dinamis.
- Dapat diakses oleh banyak orang secara online, bahkan bisa disematkan ke website.
Langkah Menggunakan Looker Studio dengan AppSheet:
- Pastikan data dari AppSheet otomatis tersimpan di Google Sheets.
- Buka Looker Studio dan klik Buat Laporan Baru.
- Pilih Google Sheets sebagai sumber data dan sambungkan ke file yang digunakan oleh AppSheet.
- Tambahkan grafik, kontrol filter, dan atur layout sesuai kebutuhan.
- Simpan dan bagikan dengan link atau embed ke halaman presentasi.
Contoh Penggunaan:
- Melihat tren penjualan harian/mingguan/bulanan.
- Menampilkan performa tugas dari tim proyek.
- Membuat ringkasan stok barang berdasarkan kategori.
- Menyajikan grafik pendapatan dan pengeluaran dalam laporan keuangan.
Kesimpulan
AppSheet dan Looker Studio bisa digunakan bersama untuk menciptakan ekosistem data yang efisien. AppSheet memudahkan input dan pengelolaan data langsung dari perangkat mobile atau web, sedangkan Looker Studio memperkuat sisi visualisasi dan pelaporan data. Kombinasi ini sangat cocok untuk bisnis, organisasi, atau individu yang ingin mengambil keputusan berbasis data secara lebih efektif.
Jika kamu pengguna AppSheet yang ingin naik level dalam penyajian data, cobalah mulai eksplorasi dengan Looker Studio hari ini. Ingin dibantu membuat dashboard pertama kamu? Hubungi kami, dan mari kita wujudkan visualisasi data yang powerful bersama!
Comments